Kamis, 05 Juli 2012

Jurnalistik dalam Peradaban Islam


Dasar-dasar Jurnalistik Islam yang Dirintis oleh Rasulullah SAW
      Rasulullah SAW dalam mengembangkan dakwah Islam telah memanfaatkan risalah sebagai media komunikasi. Nabi sendiri termasuk buta huruf (ummi). Meskipun demikian, dakwah secara risalah (surat-menyurat) tetap terlaksana berkat bantuan sahabat-sahabat nabi yang pandai menulis.
      Kegiatan nabi dan para sahabat melaksanakan dakwah tertulis terutama yang ditujukan kepada raja-raja, menunjukkan kepada kita, bahwa landasan jurnalistik telah diletakkan oleh beliau selaras dengan kondisi dan kemajuan umat pada waktu itu.Dengan melihat banyaknya jumlah surat yang pernah dikirim nabi, menunjukkan betapa kesibukan nabi berdakwah khususnya di bidang risalah.
      Jika sekarang ini kita ketahui adanya wartawan yang mahir mengcover suatu berita atau kejadian, kemudian menulisnya lewat koran, maka di zaman Rasulullah SAW , sesungguhnya para sahabat itu telah melaksanakan fungsi kewartawanan yang suci. Para sahabat Nabi mensponsori pemberitaan mengenai diri pribadi nabi kita. Dan tidaklah begitu berlebih-lebihan jika dikatakan bahwa sahabat-sahabat nabi adalah wartawan-wartawan yang demikian mahirnya mengcover berita-berita kejadian di zaman nabi terutama yang menyangkut langsung kegiatan Rasulullah SAW, baik perbuatan-perbuatan (af’al) beliau maupun perkataan-perkataan (sabda-sabda) nabi.

 Kemajuan Islam diantar oleh Jurnalis-jurnalis Islam

      Tarikh telah mengungkapkan kepada kita, bahwa perkembangan dan kecemerlangan ajaran Islam menerobos zaman dan abad  serta melewati negeri-negeri dan benua , berkat kerja berangkai dan berantai daripada jurnalis-jurnalis Islam. Otak dan syaraf-syaraf mereka yang disinari taufiq dan hidayah Allah mendorong tangan mereka menarikan penanya di atas kertas. Seni dan kemahiran mereka diabadikan dalam pelbagai karya jurnalistik yang bernilai, yang berhasil membawa ajaran Islam ke jenjang kemajuan dan kemasyhuran dalam bidang filsafat, hukum, astronomi, sosiologi dan lain-lain.
      Hal ini menunjukkan bahwa sejarah perkembangan Islam selalu dikawal oleh kegiatan jurnalistik sebagai media komunikasi mempermaklumkan ajaran-ajaran Allah dan Rasul. Pertumbuhan Islam selalu didampingi dengan kegiatan tulis menulis, karang mengarang yang dilakukan oleh jurnalis-jurnalis Islam.

 Urgensi Jurnalistik dalam Dakwah Masa Kini

      Kemajuan yang pesat dalam pelbagai media massa seperti radio, film dan televisi, namun pers dan jurnalistik masih tetap aktual. Modernisasi percetakan yang kian maju membuat manusia lebih meningkatkan aktivitasnya di bidnag pers. Di era modern ini para mubaligh Islam harus menyesuaikan diri dan mengambil peranan yang aktif di bidang pers dan jurnalistik. Jurnalis-jurnalis Islam memegang peranan aktif di dalam media komunikasi modern. Jika tidak, dakwah Islam akan ketinggalan jauh dibandingkan dengan missi-missi atau propaganda agama lain.


Asep Syamsul M. Romly, Jurnalistik Dakwah; Visi dan Misi Dakwah bil Qalam, Bandung: Remadja Rosdakarya, 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar