Dasar-dasar Jurnalistik Islam yang Dirintis oleh Rasulullah SAW
Rasulullah SAW dalam mengembangkan dakwah
Islam telah memanfaatkan risalah sebagai media komunikasi. Nabi sendiri
termasuk buta huruf (ummi). Meskipun demikian, dakwah secara risalah
(surat-menyurat) tetap terlaksana berkat bantuan sahabat-sahabat nabi yang
pandai menulis.
Kegiatan nabi dan para sahabat
melaksanakan dakwah tertulis terutama yang ditujukan kepada raja-raja,
menunjukkan kepada kita, bahwa landasan jurnalistik telah diletakkan oleh
beliau selaras dengan kondisi dan kemajuan umat pada waktu itu.Dengan melihat banyaknya
jumlah surat yang pernah dikirim nabi, menunjukkan betapa kesibukan nabi
berdakwah khususnya di bidang risalah.
Jika sekarang ini kita ketahui adanya
wartawan yang mahir mengcover suatu berita atau kejadian, kemudian menulisnya
lewat koran, maka di zaman Rasulullah SAW , sesungguhnya para sahabat itu telah
melaksanakan fungsi kewartawanan yang suci. Para sahabat Nabi mensponsori
pemberitaan mengenai diri pribadi nabi kita. Dan tidaklah begitu
berlebih-lebihan jika dikatakan bahwa sahabat-sahabat nabi adalah
wartawan-wartawan yang demikian mahirnya mengcover berita-berita kejadian di
zaman nabi terutama yang menyangkut langsung kegiatan Rasulullah SAW, baik
perbuatan-perbuatan (af’al) beliau maupun perkataan-perkataan (sabda-sabda)
nabi.
Kemajuan Islam diantar oleh Jurnalis-jurnalis
Islam
Tarikh telah mengungkapkan kepada kita,
bahwa perkembangan dan kecemerlangan ajaran Islam menerobos zaman dan abad serta melewati negeri-negeri dan benua ,
berkat kerja berangkai dan berantai daripada jurnalis-jurnalis Islam. Otak dan
syaraf-syaraf mereka yang disinari taufiq dan hidayah Allah mendorong tangan
mereka menarikan penanya di atas kertas. Seni dan kemahiran mereka diabadikan
dalam pelbagai karya jurnalistik yang bernilai, yang berhasil membawa ajaran
Islam ke jenjang kemajuan dan kemasyhuran dalam bidang filsafat, hukum,
astronomi, sosiologi dan lain-lain.
Hal ini menunjukkan bahwa sejarah
perkembangan Islam selalu dikawal oleh kegiatan jurnalistik sebagai media
komunikasi mempermaklumkan ajaran-ajaran Allah dan Rasul. Pertumbuhan Islam
selalu didampingi dengan kegiatan tulis menulis, karang mengarang yang
dilakukan oleh jurnalis-jurnalis Islam.
Urgensi
Jurnalistik dalam Dakwah Masa Kini
Kemajuan yang pesat dalam pelbagai media
massa seperti radio, film dan televisi, namun pers dan jurnalistik masih tetap
aktual. Modernisasi percetakan yang kian maju membuat manusia lebih
meningkatkan aktivitasnya di bidnag pers. Di era modern ini para mubaligh Islam
harus menyesuaikan diri dan mengambil peranan yang aktif di bidang pers dan
jurnalistik. Jurnalis-jurnalis Islam memegang peranan aktif di dalam media
komunikasi modern. Jika tidak, dakwah Islam akan ketinggalan jauh dibandingkan
dengan missi-missi atau propaganda agama lain.
Asep Syamsul M. Romly, Jurnalistik Dakwah; Visi dan Misi Dakwah bil Qalam, Bandung: Remadja Rosdakarya, 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar