Jurnalistik merupakan sebagai suatu
kejuruan dan kepandaian dan juga salah satu obyek di samping obyek-obyek lain
dalam ilmu publistik, yang mempelajari seluk beluk penyiaran berita-berita
sebagai media komunikasi massa.
Jika publisistik termasuk dalam
bilangan kepandaian ilmiah, maka jurnalistik adalah kepandaian praktis. Merupakan
pekerjaan yang memerlukan bakat dan seni
tersendiri. Hal ini dapat dirasakan jika seorang wartawan giat ke sana ke mari
mencari berita, mengumpulkan bahan-bahan berita, menyusun dan menyaringnya,
memisahkan yang penting dan yang tidak penting, memilih yang interesan,
kemudian menyesuaikannya dengan public opinion dan peraturan yang berlaku.
Dalam waktu yang sesingkat-singkatnya diolah, dicetak dan dihidangkan kepada
masyarakat pada hari itu dan esok harinya.
Demikianlah, maka jurnalistik nampak
jelas titik beratnya sebagai kepandaian dan seni, karena ketika seorang
wartawan (reporter) melaksanakan tugasnya, mulai pada saat mengcover berita
sampai pada dicetaknya berita itu memerlukan kelincahan tenaga dan fikiran.
Demikian juga pada saat dia membuat tajuk rencana, karikatur pojok
disalurkannya dengan langgam dan nada hatinya.
Sedangkan perkataan dakwah berasal
dari bahasa Arab yang artinya ajakan, seruan, panggilan, undangan. Pengertian
Ilmu Dakwah secara umum ialah suatu pengetahuan yang mengajarkan seni dan
tehnik menarik perhatian orang gua mengikuti suatu ideologi dan pekerjaan
tertentu. Atau dengan kata lain ilmu yang mengajarkan cara-cara mempengaruhi
alam fikiran manusia. Dakwah berusaha menyeberangkan alam fikiran manusia
kepada suatu ideologi tertentu.
Adapun definisi Dakwah dalam Islam
ialah mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti
petunjuk Allah dan RasulNya. Orang yang menyeru atau pelaksana dakwah disebut
Da’i. Berdakwah melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar adalah salah satu
kewajiban setiap Muslim di manapun mereka berada menurut kemampuannya, juga
merupakan kewajiban umat secara keseluruhan. Betapun baiknya suatu ide jika
tidak dikembangkan. Maka ide tadi akan tinggal terkatung-katung. Ide yang baik
perlu dipublikasikan lebih banyak agar dikenal oleh yang berkepentingan.
Dengan demikian pengertian Jurnalistik
Dakwah dapatlah diartikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan pesan berupa
dakwah kepada khalayak ramai melalui saluran media. Jurnalistik Dakwah, bisa juga diartikan
sebagai kegiatan atau aktivitas berdakwah melalui karya tulisan di media pers.
Karya tulisan di media pers itu bisa berbentuk berita, feature, laporan, tajuk
rencana, artikel, dan karya jurnalistik lainnya
Jurnalistik
da’wah atau jurnalistik Islami. Istilah yang dipopulerkan oleh Asep Syamsul M.
Romly, dalam bukunya “Jurnalistik Dakwah; Visi dan Misi Dakwah bil Qalam”
menjelaskan tentang sebuah keharusan da’wah yang diorganisir lewat media tulis
menulis seperti buku, surat kabar, majalah, dan
lain-lain. Aktifitas jurnalistik yang dilakukan oleh seorang muslim seharusnya
adalah aktifitas da’wah itu sendiri. Oleh karenanya, Jurnalistik Islami dapat
dirumuskan sebagai suatu proses meliput, mengolah, dan menyebarluaskan berbagai
peristiwa dengan muatan nilai-nilai kebenaran yang sesuai dengan ajaran Islam,
khususnya yang menyangkut agama dan umat Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar