Pada saat ini di era Globalisasi terjadi membludaknya
teknologi komunikasi dan informasi sebagai dampak dari berkembangnya komunikasi
antar manusia. Berdasarkan Paradigma Lasswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu . Komunikasi merupakan istilah
umum yang sering dilakukan sebagai bentuk
interaksi manusia dalam kehidupan sosial. Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial,
budaya, pendidikan, dan politik sudah disadari oleh para cendekiawan sejak
Aristoteles sampai saat ini. Istilah komunikasi sendiri merupakan
hubungan kontak antara manusia baik secara individu maupun kelompok. Dalam
kehidupan sehari – hari disadari atau tidak komunikasi adalah bagian dari
kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi
dengan lingkungannya. Selain itu komunikasi diartikan pula sebagai hubungan
atau tindakan – tindakan yang ada kaitannya dengan masalah hubungan. Atau dapat
diartikan bahwa komunikasi adalah saling menukar pikiran atau pendapat.
Adanya globalisasi tersebut sebagai dampak dari membludaknya Komunikasi. Didalamnya terdapat suatu proses yang Globalisasi memang menjadi semacam mantera di jaman modern ini. Dengan mantera ini, banyak hal diamini, ditoleransi dan dibenarkan. Tapi, di antara banyak hal itu, penindasan dan penghisapanlah yang utama. Banyak orang sebenarnya melihat dengan mata kepala sendiri akibat-akibat buruk yang disebabkan oleh Globalisasi. Namun, karena pemahaman mereka yang keliru tentang gejala ini, mereka jadi beranggapan bahwa ketidakadilan dan pemiskinan yang dibawa oleh globalisasi hanyalah sebuah dampak, sebuah efek samping, bukan inti yang hakiki dari globalisasi.
Ada beberapa mitos yang dipajang para pembela globalisasi untuk menutupi situasi pelebaran kapitalisme ini.
Adanya globalisasi tersebut sebagai dampak dari membludaknya Komunikasi. Didalamnya terdapat suatu proses yang Globalisasi memang menjadi semacam mantera di jaman modern ini. Dengan mantera ini, banyak hal diamini, ditoleransi dan dibenarkan. Tapi, di antara banyak hal itu, penindasan dan penghisapanlah yang utama. Banyak orang sebenarnya melihat dengan mata kepala sendiri akibat-akibat buruk yang disebabkan oleh Globalisasi. Namun, karena pemahaman mereka yang keliru tentang gejala ini, mereka jadi beranggapan bahwa ketidakadilan dan pemiskinan yang dibawa oleh globalisasi hanyalah sebuah dampak, sebuah efek samping, bukan inti yang hakiki dari globalisasi.
Ada beberapa mitos yang dipajang para pembela globalisasi untuk menutupi situasi pelebaran kapitalisme ini.
Berangkat
dari hal itulah maka penulis mencoba untuk mengintegrasikan antara komunikasi
dan globalisasi yang mana keduanya sangat berkaitan. Komunikasi yang berkembang
berjalan kearah globalisasi dengan konsep-konsep perkembangan globalisasi. Maka
muncullah dampak dari globalisasi pada saat ini yang menuntut kita sikapi dengan bijak.
Perkembangan
komunikasi kearah globalisasi
Komunikasi merupakan istilah umum dalam interaksi manusia
terhadap lingkungannya. Sejak manusia pertama kali dillahirkan dibumi ini
dengan kata lain seorang anak bayi sudah berkomunikasi dengan menangis dan
bergerak-gerak, walaupun bayi tersebut belum bisa berbicara. Hal itu karena
konteks komunikasi begitu luasnya. Baik itu yang bersifat verbal maupun non
verbal. Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial pada hakikatnya
tidak lepas dari proses Interaksi dengan sesama manusia. Dalam proses interaksi
tersebut strategi komunikasi digunakan untuk menghasilkan komunikasi yang
efektif. Dalam proses komunikasi berlangsung sebuah proses penyampaian pesan
dari komunikator kepada komunikan melalui media komunikasi, sehingga akan
muncullah suatu efek atau dampak dari
maksud pesan yang telah diterima oleh komunikan.
Seiring dengan berjalannya waktu, pola pemikiran manusia
semakin berkembang. Demikian pula dengan komunikasi interaksi sesama manusia menjadi semakin bervariasi. Dari komunikasi yang
bersifat tradisional berkembang menjadi lebih modern. Dari yang paling
sederhana komunikasi terjadi dalam bentuk personal dan kelompok awalnya hanya
menerapkan sifat dari komunikasi dengan tatap muka (face-to-face). Proses
komunikasi berlangsung secara primer. Proses komuikasi primer mendasari pola
komunikasi lama, dimana komunikasi tatap muka merupakan jenis komunikasi
tradisional satu-satunya komunikasi antar manusia yang paling tua dan paling utama.
Konteks yang lebih modern, komunikasi banyak memanfaatkan
media yang semakin berkembang dalam menyampaikan informasi sebagai fungsi dari
komunikasi. Batasan-batasan kemoderenan itu dilihat dari konteks media yang
digunakan. Sebagaimana media massa sebagai sarana komunikator menyampaikan pesan kepada khalayak umum.
Kehadiran media massa mempunyai kepentingan sendiri. Ia dapat meningkatkan
komunikasi antar pribadi melalui media yang disebarkannya. Media seolah-olah
membesarkan dan mendewasakan komunikasi itu sendiri, karena kita belajar
sedikit demi sedikit tentang kehidupan dari media. Akan tetapi secara harfiah
komunikasi itu berkembang karena orang mempertukarkan pengalamannya masing-masing.
Dari media yang berupa media sederhana berkembang sebuah
klasifikasi media seperti nirmassa (surat, telepon, dan telegram) dan media
massa (majalah, organisasi surat kabar, radio, televisi). Dalam hal ini pesan
yang disebarkan melalui media massa bersifat umum (publik karena ditujukan
kepada khalayak umum dan untuk kepentingan umum. Dengan begitu seiring
berjalannya waktu, hasilnya adalah jaring Interaksi yang makin padat dan
tersebar diwilayah geografis yang makin luas.
Bahkan menurut Robert Wright mengatakan bahwa
perubahan-perubahan teknologi ini tak terelakkan karena fitrah manusia yang
tidak bisa diam dan inovatif. Hampir tidak ada batas untuk mewujudkan
peluang-peluang mengadakan Interaksi positive-Sum diantara umat manusia,
dalam bahasa teori permainan. Umat manusia juga unik diantara binatang karena
kemampuannya menciptakan dunia tempat mereka hidup. Jadi peluang-peluang yang
mereka manfaatkan merangsang invensi dan inovasi yang pada gilirannya
menciptakan peluang baru lagi.
Pengaruh media dalam menyampailan Informasi lambat laun
melahirkan Information and Communication Technology (ICT). Teknologi
yang makin berkembang itu mendorong manusia untuk menciptakan suatu sinyal dan
satelit pemancar yang digunakan untuk radio dan televisi. Pengaruh ICT ini sangat pesat
dan bersifat global karena berkembang di berbagai negara yang menghantarkan
umat manusia ke era Globalisasi. Sehingga pada abad ke-21 ini telah membawa era
baru yang sedang berlangsung untuk kehidupan yang lebih baik dan dunia yang
lebih baik. Sebagaimana sebuah ungkapan bahwa, sekarang kita bisa mengklaim
untuk tinggal di “Satu Dunia”. Globalisasi telah menghilangkan banyak sekat
jurang pembatas yang telah ada di antara bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Kehadirannya sudah tak terelakkan lagi dalam kehidupan saat ini.
Dari pemaparan seatas ketika dihubungkan antara komunikasi
dan globalisasiakan muncul perspektif bahwa globalisasi merupakan dampak
dari terjadinya sistem komunikasi antara
masyarakat yang semakin efektif dan efisien. Sehingga tidak mungkin terjadi di
dunia ini antara masyarakat tidak terjadi saling tukar menukar informasi.
Bahkan, komunikasi inilah yang menyebabkan dunia ini terasa semakin sempit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar