Minggu, 01 Desember 2013

Penilaian di Berbagai Jenjang Pendidikan





A. Pedoman Pelaksanaan Penilaian diJenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 63 menyebutkan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1.      Penilaian hasil belajar oleh pendidik
2.      Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan
3.      Penilaian hasil belajarr oleh pemerintah

Dari rincian penilain pendidikan tersebut, terdapat beberapa bentuk penilaian yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, yaitu:
1.      Ulangan harian
2.      Tugas-tugas
3.      Ulangan tengah semester
4.      Ulangan akhir semester
5.      Ulangan kenaikan kelas
6.      Pengamatan terhadap perubahan perilaku / sikap dan psikomotorik.
7.      Bentuk penilaian lain yang sesuai dengan karkateristik materi yang dinilai
8.      Ujian sekolah
9.      Ujian nasional
10.  Bentuk penilaian lain seperti penilaian diri, kuesioner, penilaian proyek, dan portofolio.

Berdasarkan pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ys\ang dikembangkan oleh BNSP, ditetapkan:
1.      Ketuntasan Belajar
Pelaksanaan ketuntasan belajar diwujudkan dengan adanya ketentuan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) untuk setiap mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

2.      Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas adalah:
a.       Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester  di kelas yang diikuti.
b.      Tidak terdapat nilai dibawah Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)
c.       Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian pada semester yang diikuti.

3.      Kriteria Kelulusan
a.       Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b.      Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran ESTETIKA, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
c.       Lulus ujian sekolah/ madrasah untuk kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
d.      Lulus Ujian Nasional
 
Pelaksanaan penilaian hasil pembelajaran berbasis kompetensi :
a.      Alat penilaian
1.      Aspek kognitif
Berupa tes objektif, tes uraian dan tes berbentuk soal terbuka.
2.      Aspek Psikomotorik
Berupa tes tertulis , tes simulasi, dan tes contoh kerja (work sample)
3.      Aspek Afektif
Non test penilaian sikap dan penilaian diri, baik berbentuk kuesioner, pegamatan, maupun laporan diri.

b.      Penyekoran
1.      Skor Tes Objektif
-          Tanpa menyertakan faktor koreksi
Skor =
Keterangan:   B = jumlah jawaban benar
                      N = jumlah seluruh butir soal
                      K = skor maksimum skala penilaian


-          Menyertakan faktor koreksi
Skor =
Keterangan:   B = jumlah jawaban benar
                      S = jumlah jawaban salah
                      P = banyaknya pilihan jawaban setiap butir soal
                      N= jumlah seluruh butir soal
                      K = skor maksimum skala penilaian

2.      Skor Tes Uraian
Skor uraian ditentukan berdasarkan pedoman penyekoran. Dalam pedoman penyekoran skor diberikan berdasarkan kecocokan jawaban terhadap “kata kunci”.
Contoh tabel penyekoran tes uraian:
No.
Rambu-rambu Jawaban
Skor
1.





2.
     (1)
Cara hidup, tidak lagi mencerminkan gaya hidup
              (2)
masyarakat setempat.
     (3)
Makanan, masyarakat menggemari makanan cepat saji

3


Total skor

3.      Skor Aspek Afektif
Pemberian skor didasarkan pada kriteria penilaian dalam skala tertentu.
Contoh: jawaban siswa A tentang mapel Matematika
Membosankan                  (1)        2          3          4          5          Menyenangkan
Tidak Bermanfaat            1          (2)        3          4          5          Bermanfaat
Tidak Menarik                  1          (2)        3          4          5          Menarik
Tidak Perlu dipelajari       1          2          (3)        4          5          Perlu dipelajari
Tidak Menantang             1          (2)        3          4          5          Menantang­­­­______   
Skor siswa A = 1 +2+2+3+2 = 10
Kriteria penilaian dapat ditetapkan:
Rentang Skor
Kriteria
5 – 9
10 – 15
16 – 20
21 – 25
Tidak baik (sangat rendah)
Kurang baik (rendah)
Baik (sedang)
Sangat baik (tinggi)
 Dari skor yang diperoleh siswa A = 10 maka dapat disimpulkkan sikap siswa A terhadap mapel Matematika adalah kurang baik (rendah)

4.      Skor Aspek Psikomotorik
Skor =
P = skor setiap aspek penilaian/ butir soal
M= skor maksimum setiap aspek penilaian / butir soal
T = Bobot setiap aspek penilaian / butir soal
K = Maksimmum rentang skor total
            Contoh:
                   Pedoman penyekoran      
Aspek Penilaian
Skor Maksimum
Bobot
Skor Siswa
Jumlah
Kemenarikan
Ejaan/ Tanda Baca
Perwajahan
3
5
2
2
3
1
2
4
2
4
12
2
Skor total
18
                   Selanjutnya skor total siswa dibandingkan dengan skor maksimum penilaian.
                   (3 x 2) + (5 x 3) + (2 x 1) = 23. Maka nilai siswa adalah: 100 = 78,26

B.      Pedoman Pelaksanaan Penilaian di Perguruan tinggi
Penilaian  di perguruan tinggi dikembangkan oleh lembaga yang bersangkutan sesuai UU Sistem Pendidikan Nasional Tahun 1989;  PP No. 60 Tahun 1999, dan SK Mendiknas No. 233/U/2000 Tahun 2000. SK Mendiknas mengenai Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Baab V Pasal 12, 14, 15 dan 16.
Pasal 12 :
1.      Terhadap kegiatan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan penilaian secara berkala yang dapat berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen;
2.      Ujian dapat dilaksanakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian akhir  akhir program study, ujian skripsi, ujian tesis, dan ujian disertasi;
3.      Penilaian hasil belajar dinyatakan dalam A, B, C, D, dan E yang masing-masing bernilai 4,3,2,1, dan 0.

Pasal 14:
1.      Syarat kelulusan program pendidikan ditetapkan atas pemenuhan jumlah SKS yang disyaratkan dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum;
2.      Perguruan tinggi menetapkan jumlah SKS yang harus ditempuh sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dengan berpedoman pada kisaran beban studi bagi masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalam pasal 5, pasal 6, pasal 8;
3.      IPK minimum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi, sama atau lebih tinggi dari 2,00 untuk program sarjana dan program diploma, dan sama atau lebih tinggi dari 2,75 untuk program magister.

Pasal 15:
1.      Predikat kelulusan terdiri atas 3 tingkat yaitu: memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan pujian, yang dinyatakan pada transkrip akademik;
2.      IPK sebagai dasar penentuan predikat kelulusan program sarjana dan diploma adalah:
a.       IPK 2,00 – 2,75: memuaskan;
b.      IPK 2,76 – 3,50: sangat memuaskan;
c.       IPK 3,51 – 4,00: dengan pujian.
3.      Predikat kelulusan untuk program magister;
a.       IPK 2,75 – 3,40: memuaskan;
b.      IPK 3, 41 – 3,70: sangat memuaskan;
c.       IPK 3,71 – 4,00: dengan pujian.
4.      Predikat kelulusan dengan pujian ditentukan pula dengan memperhatikan masa studi maksimum, yaitu n tahun (masa studi minimum) ditambah 1 tahun untuk program sarjana dan 0,5 tahun untuk program magister;
5.      Predikat kelulusan untuk program doktor diatur oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.
      
       Pasal 16:
1.      Penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan cara yang sesuai dengan karakteristik pendidikan yang bersangkutan;
2.      Untuk mendorong pencapaian prestasi akademik yang lebih tinggi dapat dikembangkan sistem penghargaan mahasiswa dan lulusan yang memperoleh prestasi tinggi.
      
                 Perguruan tinggi menanggapi Pasal 12 ayat (1) dengan memperhatikan pasal 5 ayat (1) yang menyatakan bahwa beban studi program S1 ada padda rentangan 144 sampai dengan 160 SKS. Dalam hal ini perguruan tinggi (Fakultas, Jurusan, Program Studi)  dapat menentukan jumlah SKS yang harus ditempuh program sarjana.
       Contoh penilaian di Universitas Terbuka:
a.       Ujian Akhir Semester (UAS) minimal 40%
b.      Tugas Mandiri (TM) 15%
c.       Tugas dan Partisipasi dalam Tutorial Online 15 %
d.      Tugas dan Partisipasi dalam Tutorial Tatap Muka Rancangan Khusus (TTMRK) 30%
e.       Tugas dan Partisipasi dalam Tutorial Tertulis (Tutis) 15%
f.       Praktikum (termasuk bimbingan)  30%
g.      Praktek 30%
h.      Tugas Mata Kuliah 15% atau 30%

       Contoh penilaian di salah satu Universitas di Jakarta:
1.      Kehadiran 10%
2.      Tugas-tugas 20%
3.      Ujian Tengah Semester 30%
4.      Ujuan Akhir 40%                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar