Minggu, 01 Desember 2013

Memeriksa Hasil Tes




1.      Memeriksa hasil tes objektif
Keunggulan tes Objektif : hasil tes dapat diperiksa sangat cepat dan tepat serta mempunyi ketetapan hasil yang tinggi.
Cara pemeriksaan:
-          Dengan pemeriksaan secara manual. Cara ini tepat jika jumlah peserta tesnya tidak terlalu banyak
-          Membuat master kunci jawaban  pada lembar jawaban kosong.
Jika jumlah peserta tes sangat besar maka pemeriksaan secara manual dirasa tidak efektif lagi.  Maka digunakan fasilitas komputer untuk menskor dan mengolahnya.
Prinsip kerja pemeriksaan jawaban dengan menggunakan fasilitas komputer :
a.       Semua jawaban siswa di scan
b.      Identitas data siswa yang terisi benar dipisahkan dengan identitas data siswa yang salah melalui proses editing.
c.       Data yang salah tersebut harus diperbaiki melalui proses up-dating .
d.      Setelah semua identitas data siswa benar mala langkah selanjutnya adalah memasukkan kunci jawaban ke dalam komputer.
e.       Langkah berikutnya adalah menghitung jawaban yang benar untuk setiap siswa melalui proses scoring.

2.      Memeriksa hasil tes Uraian
Terdapat  lima faktor yang menjadi permasalahan pada saat memeriksa hasil tes uraian, yaitu:
1.      Ketidaktetapan pemeriksa dalam memberikan skor
2.      Adanya hallo-effect
3.      Adanya carry over effect
4.      Adanya order effect, dan
5.      Adanya efek penggunaan bahasa serta tulisan siswa.
Cara-cara meminimalkan permasalahan-permasalahan dalam pemeriksaan tes uraian :
a.       Untuk menjaga ketetapan hasil pemeriksaan (reliabilitas), sebaiknya setiap lembar jawaban siswa minimal diperiksa oleh dua orang pemeriksa yaitu pemeriksa 1 dan pemeriksa 2.
b.      Sebelum mulai memeriksa  jawaban siswa, kedua pemeriksa harus duduk bersama menyamakan persepsi untuk mencari kesepakatan-kesepakatan tentang bagaimana cara memeriksa jawaban siswa.



 Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 dari Unjuk Kerja Siswa

Informasi hasil belajar yang diperoleh dari unjuk kerja siswa dikumpulkan dari tugas-tugas yang tekah dikerjakan siswa, baik yang berupa unjuk kerja yang langsung diamati guru, pembuatan laporan, pengumpulan hasil karya, pengumpulan portofolio dan lain sebagainya.  Untuk memperoleh informasi tersebut sudah barang tentu guru harus mempersiapkan pedoman pengamatan yang dilengkapi dengan kriteria penskoran. Inilah yang dikenal dengan rubrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar