Minggu, 22 Januari 2012

Analisis Kelebihan dan Kekurangan Tradisi Grebeg Besar Demak Perspektif Metodologi Dakwah

Grebeg Demak merupakan acara budaya tradisional Masyarakat Demak. Kegiatan tersebut sebagai bentuk tradisi pelestarian budaya leluhur. Dimana pada waktu itu masyarakat masih didominasi oleh kebudayaan Hindu dan Budha. Kemudian datang walisongo yang menyebarkan agama Islam lewat perantasra akulturasi dan sinkretisme budaya Hindu-Budha dengan ajaran-ajaran Agama Islam. Dengan demikian Agama Islam lebih diterima masyarakat dan dapat berkembang pesat sampai saat ini. Tradisi Grebeg Besar yang berlangsung tanggal 10 Dzulhijjah saat Idul Adha biasanya diawali dengan berbagai macam kegiatan jaauh hari sebelumnya. Diantara rangkaian Grebeg Besar itu diawali dengan acara pisowonan bupati ke sesepuh ahli waris Sunan Kalijogo ritual penjamasan pusaka, selamatan ancakan atau tumpeng sembilan, ziarah ke makan sunan Kalijogo dan Sunan-sunan lainnya, Pasar Rakyat Grebeg Besar, dsb.
Dari serangkaian acara tersebut ketika dilihat dari perspektif metodologi dakwah terdapat berbagai hal yang dapat di analisis dari segi kelebihan dan kekurangan.Dilihat dari definisi Metodologi dakwah meliputi beberapa yakni, Metode artinya: Cara yang teratur dan sistematis untuk pelaksanaan sesuatu; cara kerja . Metode juga berarti: Prosedur atau cara memahami sesuatu melalui langkah yang sistematis. Sedangkan dakwah adalah: Sebagaimana yang kami sebutkan di atas, yaitu menyampaikan ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alahi wa Sallam.
Metodeologi dakwah berarti : Suatu cara atau teknik menyampaikan ayat-ayat Allah dan Sunnah dengan sistematis sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Bentuk Tradisi tersebut dapat dilihat analisa kelebihan dan kekurangannya antara lain:
1. Ziarah ke makan Sultan-Sultan Demak dan Sunan Kalijaga,
Kelebihan:
- Ziarah makam merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan energi spiritual seseorang. Karena dengan mengunjungi maakam orang-orang yang sudah wafat dapat mengingatkan kita kepada kematian. Bahwa Kematian tersebut bisa datang kapan saja. ketika ajal menjemput maka manusia tidak dapat mengelaknya. Karena hidup dan mati seseorang ditangan Allah.
- Mengenang jasa-jasa para Sultan Demak dan WaliSongo terutama disebutkan untuk Sunan Kakligo yang telah berjuang menyebarkan Agama Islam di Daerah Demak dengan berbagai macam Strategi Dakwah yakni akulturasi dan sintretisme budaya.
- Mendoakan arwah para leluhur yang telah kembali kepada Allah. Semoga amalnya diterima disisi Allah dan diampuni dosanya.
Kekurangan:
- Tradisi ziarah makam sering disalah artikan oleh sebagian masyarakat. Diamana persepsi masyarakat tentang ziarah ke makam ini sebagai tempat untuk berdoa memohon dan meminta perlindungan, rizqi, hajat tertentu dan keselamatan kepada ahli kubur. demikian itu dapat menjurus kepada kesyirikan. Karena memohon pertologan kepada ahli kubur. Bukan kepada Allah. Padahal seharusnya kepada Allahlah tempat kitas mengadu dan memohon pertolongan.
- Banyak warga sekitar yang mengambil kesempatan dari banyaknya orang yang datang berziarah. Diantaranya yaitu pengemis. Dapat kita jumpai banyak sekali peminta-minta dari yang mulai anak-anak sampai yang tua menyadongkan tangan untuk sekedar mendapat sekoin uang dari para peziarah. Herannya lagi jumlah mereka lumayan banyak untuk wilayah yang secuil itu.

2. Pasar Malam Rakyat yang dimeriahkan panggung dangdut di Tembiring Jogo Indah
Kelebihan:
- Acara tersebut merupakan mentuk dari rasasyukur kepada Allah Ta’ala dan sebagai sarana hiburan warga. Dengan adanya acara tersebut dapat meramaikan suasana di Kota Demak
- Membuka lapangan pekerjaan dan dapat dijadikan sumber penghasilan masyarakat. Karena di dalam Pasar Malam Rakyat tersebut terdapat banyak pedangang yang menjajakan barang dagangannya.
Kekurangan:
- Munculnya budaya konsumerisme pada masyarakat. Karena masyarakat akan berbondong-bondong membelanjakan uangnya, membeli beraneka barang yang ada di Pasar Malam. Dan herannya lagi seolah-olah pergi ke pasar malam itu wajib belanja hingga kadang ritual dan tradisi dari beberapa rangkaian acara Grebeg Besar, hanya pasar malamlah yang terpenting harus ada.
- Hiburan yang disajikan beruka pentas Dangdut dapat menghilangkan eksistensi dan tujuan utama diadakannya Rangkaian acara Grebeg Besar Demak. Bahkan dari konser Dangdutan yang digelar dapat menimbulkan hal negatif yang ditontonkan baik dari para penyanyinya maupun para penontonnya yang sering berujung kepada kemaksiatan.

3. Selamatan dan Tumpeng Sanga
Selamatan Tumpeng Sanga dilaksanakan pada malam hari menjelang hari raya Idul Adha bertempat di Masjid Agung Demak. Sebelumnya kesembilan tumpeng terebut dibawa dari Pendopo Kabupaten Demak dengan diiringi ulama, para santri, beserta Muspida dan tamu undangan lainnya menuju ke Masjid Agung Demak. Tumpeng yang berjumlah sembilan tersebut melambangkan Wali Sanga
Kelebihan
- Selamatan ini dilaksanakan dengan harapan agar seluruh masyarakat Demak diberikan berkah keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat dari Allah SWT.
- bertujuan untuk memohon berkah kepada Allah SWT agar sesepuh dan seluruh anggota Panitia penjamasan dapat melaksanakan tugas dengan lancar tanpa halangan suatu apapun
- untuk menghormati dan menjamu para tamu yang bersilaturahmi dengan sesepuh.
- Acara selamatn tersebut diawali dengan pengajian umum diteruskan dengan pembacaan doa. Sesudah itu kepada para pengunjung dibagikan nasi bungkus. Pembagian nasi bungkus tersebut dimaksudkan agar para pengunjung tidak berebut tumpeng sanga.
Kekurangan
- Maksud masyarakat datang ke acara slametan dan tumpeng sanga terkadang ada hal yang melenceng niatnya yakni untuk mendapatkan bagian dari sesajen tumpeng sanga yang dipercara terkandung kasiat bacaan do’a

4. Shalat Id
Kelebihan:
- Pada tanggal 10 Dzulhijah Masjid Agung dipadati oleh umat Islam yang akan melaksanakan Sholat Ied, Pada kesempatan tersebut Bupati Demak beserta Muspida melaksanakan sholat di Masjid Agung Demak dan dilajutkan dengan penyerahan hewan qurban dari Bupati Demak kepada panitia
- Pemotongan hewan Kurban dan dibagikan kepada kaum dhuafa dan masyarakat sekitar
Kekurangan:
- Kurangnya tempat untuk pelaksanaan shalat Idul Adha. Karena banyak masyarakat yang ikut melaksanakan shalat jamaah Idul Adha di Masjid. Sedangkan pada hari biasanya jarang orang yang pergi ke masjid.
- pada saat-saat seperti itu Masjid Agung Demak sudah tidak dapat lagi menampung para jamaah, karena penuh sesak dan melebar ke jalan raya, bahkan sebagian melaksanakan sholat di alun-alun.
5. Penjamasan Pusaka Peninggalan Sunan Kalijaja (Kutang OntoKusuma dan Keris Kyai Cubruk)
Penjamasan pusaka ini maksudnya yakni mencuci Keris pusaka. Kedua pusaka tersebut adalah Kutang Ontokusuma dan keris Kyai Cubruk. Konon Kutang Ontokesuma adalah berwujud ageman yang dikiaskan pegangan santri yang dipakai sunan kalijaga setiap kali berdakwah.
Kelebihan:
- Melestarikan budaya Jawa
- Terkandung beberapa nilai dan makna filosofis, bahwa penjamasan tidak melihat dengan mata telanjang, tetapi melihat dengan mata hati. Maksudnya dalam melakukan sesuatu tidak hanya sekedar melihat apa yang tanpak diluar. Tetapi juga maksud yang terkandung didalamnya. Selain itu dengan penjamasan keris tersebut juga melambangkan bahwa ahli waris sudah bertekad bulat untuk menjalankan ibadah dan mengamalkan agama Islam dengan sepenuh hati.
- Melaksanakan wasiat Sunan kalijaga “agemanku, besok yen aku wis dikeparengake sowan engkang Maha Kuwaos, salehna neng dhuwur peturonku. Kajaba kuwi sawise aku kukut, agemanku jamasana.
- Dengan dilakukannya penjamasan tersebut, diharapkan umat Islam dapat kembali ke fitrahnya dengan mawas diri / mensucikan diri serta meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT
Kekurangan :
- Penjamasan pusaka dilakukan dengan ritual-ritual khusus dengan do’a-do’a seperti mantra berbahasa Jawa khusus.
- Bahan-bahan khusus yang digunakan untuk penjamasan seperti jeruk nipis, air kelapa, minyak cendana, kemenyan, dsb. Seolah-olah keris tersebut merupakan benda sakti yang mempunyai kekuatan Supranatural.
- Munculnya persepsi dan kepercayaan masyarakat bahwa ada kekuatan gaib dalam benda-benda tertentu yang harus diperlakukan secara khusus dan istimewa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar