Jumat, 10 Agustus 2012

Keramaian Jalan Alternatif Subali Raya Meresahkan Warga



SEMARANG - Beberapa kendaraan yang memilih jalan alternatif Subali Raya Kalibanteng Kulon, dinilai mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. Pasalnya hilir mudik kendaraan yang ramai dan padat di jalan sempit tersebut, membuat bising dan masyarakat merasa terganggu. Belum lagi disaat jalan agak lenggang kendaraan melaju dengan kencang. Padahal banyak anak-anak dan warga yang menggunakan jalan tersebut.

Kemacetan dari arah Jrakah menuju Kalibanteng menyebabkan banyak pengguna jalan memilih jalan arternatif Subali Raya.  Pembangunan jalan Layang di daerah kalibanteng kulon menyebabkan padatnya arus tersebut. Kepadatan arus lalu lintas itu Kemacetan biasa terjadi pada saat pagi dan sore sekitar pukul 07.00 dan 20.00. Disaat jam-jam pergi dan pulang kerja. Sedangkan pada saat sepi biasa terjadi sekitar pukul 22.00 WIB dan pada hari minggu.

Diakui Vitriyanti, 40, warga Subali Raya “kami sempat jengkel juga dengan pengendara motor, bus maupun truk yang memacu kendaraannya dengan sangat cepat di jalan Subali Raya. Padahal banyak anak-anak yang sedang bermain. Belum lagi kondisi jalan dapat rusak sewaktu-waktu karena banyak truk besar dan bus yang masuk melewati jalan-jalan tersebut,” tuturnya.

Vitri menambahkan beberapa gang seperti gang Korantil, Mandasia dan Julungwangi sudah ditutup oleh warga.  Tentunya banyak harapan dari warga agar pembangunan di jalan Kalibanteng segera selesai agar dapat tidak menggunakan jalan dengan nyaman.

Lain lagi Lurah Krapyak Semarang Barat, Suparno, mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan keluhan dari warga. Padahal dari pantauan SINDO dilokasi, kemarin banyak warga  yang mengeluhkan penggunaan Jalan Subali sebagai jalan Alternatif. “Warga hendaknya memaklumi karena jalan Subali Raya memang jalan umum. Meskipun ada beberapa jalan yang rusak karena dilalui truk berat, namun sudah diperbaiki dengan kerjasama dari Bina Marga Kota Semarang,” jelasnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar