Warnet Assalam yang terletak di Jalan Putat-Pegandon, Kendal ini
sekilas tampak sebagaimana warnet pada
umumnya. Sebuah ruko yang berukuran 3x6 m ini ramai oleh beberapa pemuda yang
sedang asyik browsing. Meskipun lokasinya di pedesaan, namun warung internet
ini tidak pernah sepi pengunjung.
Tuntutan zaman telah membuat masyarakat untuk berselancar di dunia maya.
Ada
yang unik diwarnet Assalam ini. Ketika azan berkumandang maka si penjaga warnet
akan pergi menuju masjid yang hanya berjarak 50 m. Sepeninggal penjaga warnet,
tidak ada yang menjaga keamanan warnet tersebut. Namun,
para pelanggan sudah terbiasa dengan tradisi ini. Merekapun yang selesai
“ngenet” dengan sendirinya meletakkan uang di meja operator dengan menyertakan
catatan nomor bilik dan total harganya. Maka, tak mengherankan jika warnet ini
diberi julukan warnet kejujuran.
Selain
itu para pengunjung akan merasakan suasana lain dari warnet yang baru dua tahun beroperasi ini. Nuansa
religi akan terasa begitu melangkahkan kali ke tempat tersebut. Ada jadwal pengajian dan berbagai gambar
ulama ditempel di beberapa sudut. Belum lagi alunan musik bergenrereligi akan
terus diputar seharian. Tentu dampaknya bagi para pengguna jasa warnet ini
tidak akan sembarangan membuka situs-situs yang dilarang, karena seolah-olah ada peringatan lewat lagu yang mereka dengar.
“Tampilan
warnet ini merupakan wujud dari kebutuhan kita” tutur Agus sang pemilik warnet yang juga anggota
majlis taklim safari maulud. Warnet
assalam seolah menjadi cermin kecintaan akan ilmu dan iman. Dunia dengan Ilmu
akan terasa luas namun mudah dijangkau. Begitupula hati dengan iman akan
menjadi penerang kehidupan. (Anisa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar